Tiga Perawat Diusir, Wali Kota Solo bakal Laporkan Ibu Kos ke Polisi

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo berang atas kejadian ibu kos mengusir tiga perawat RSUD Bung Karno dari indekosnya.

Tiga Perawat Diusir, Wali Kota Solo bakal Laporkan Ibu Kos ke Polisi Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Instagram)

Semarangpos.com, SOLO — Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo berang atas kejadian tiga perawat diusir oleh ibu kos dari indekosnya. Wali Kota bakal melaporkan tindak pengusiran tiga perawat ke pihak berwajib.

Dikatakan Rudy, sapaan Wali Kota Solo, langkah yang dilakukan pemilik indekos di Kecamatan Grogol, Sukoharjo itu tidak berperikemanusiaan, apa pun alasannya. Apalagi saat ini masyarakat sedang menghadapi wabah virus corona.

Rudy menyebut ibu kos yang juga berprofesi sebagai bidan memang sudah meminta maaf kepada Pemkot Solo atas kabar dirinya mengusir tiga perawat. Permintaan maaf itu disampaikan secara resmi melalui surat.

Satlantas Kudus Giat Putar Balikkan Kendaraan Luar Daerah

“Sudah minta maaf, suratnya sudah kami terima. Ada kop PB IBI (Pengurus Besar Ikatan Bidan Indonesia) juga. Banyak alasan kenapa kami harus melaporkan ke polisi. Salah satunya, agar kejadian ini tidak berulang. Betapa pun alasannya, perawat-perawat kami ini hanya menjalankan profesinya,” kata dia, dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Selasa (28/4/2020).

Wali kota mengatakan berkas laporan sudah disiapkan dan segera dikirim ke Kepolisian Resort (Polres) Sukoharjo, sebagai tempat kejadian perkara.

Mengenai kelanjutan apakah laporan terkait tiga perawat diusir tersebut bakal diproses menjadi perkara pidana, Rudy menyerahkan seluruh keputusan kepada kepolisian.

Bidan Desa Positif Corona, Puluhan Ibu Hamil di Sragen Diusulkan Rapid Test

“Entah nanti diselesaikan secara kekeluargaan atau mediasi terserah kepolisian. Kami melaporkan ini karena dia sudah melanggar hak asasi manusia. Hla wong perawatnya tidak salah, kok,” tutur Rudy.

Terpisah, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Solo, Suminanto, mengakui sudah meminta keterangan seluruh pihak terkait pengusiran tersebut.

Saling Minta Maaf

Ketiga perawat dihubungi ibu kos lewat WhatsApp dan diminta pindah ke tempat indekos lain. “Diminta pindah dan untuk sementara tinggal di tempat yang aman dulu. Uang kosnya dikembalikan,” ujar dia.

Langkah Pengedar Pil Hexymer di Pekalongan Dihentikan Polisi

Suminanto menyebut masalah tersebut sebenarnya sudah selesai pada pekan kemarin. Kedua pihak saling meminta maaf, namun kembali ramai saat video kepindahan mereka diunggah ke media sosial.

“Pemilik kos tahu RSUD Bung Karno melayani pasien Covid-19. Sedangkan untuk reguler tidak dilayani. Itu ada spanduknya, tidak tahu siapa yang memotret, tapi sampai pada ibu kos itu. Mungkin juga ada masukan dari orang lain,” kata dia, Selasa.

Menurut Suminanto, tindakan bidan tersebut sebagai bentuk kehati-hatian lantaran suaminya tengah sakit dan mengalami kepanikan.

DPRD Anggap Anggaran Covid-19 Kudus Kurang

“Kami sebagai tim kesehatan, termasuk profesi bidan dan perawat tetap kompak dan bersatu melawan Covid-19. Jadi, mohon kiranya seluruh perawat, sejawat bidan, dan masyarakat untuk tetap tenang dan menjaga kondusivitas,” ucap Suminanto.

Sebelumnya, ibu kos yang diketahui bernama Siti Mutmainah membantah jika disebut telah mengusir tiga perawat. Menghindari kata usir, ibu kos tersebut mengaku hanya meminta ketiga perawat pindah dari indekos miliknya.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.