64 Ton Gabah Jadi Cadangan Pangan di Salatiga Selama Pandemi Covid-19

Pemkot Salatiga menyiapkan 64 ton gabah kering giling sebagai cadangan pangan di masa pandemi Covid-19 sepanjang tahun 2020.

64 Ton Gabah Jadi Cadangan Pangan di Salatiga Selama Pandemi Covid-19 Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga, Sri Satuti (kiri) meninjau lumbung pangan Kota Salatiga di Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo untuk menyimpan 64 ton gabah kering giling cadangan pangan selama pandemi Covid-19. (Semarangpos.com-Humas Setda Salatiga)

Semarangpos.com, SALATIGA — Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga menyiapkan 64 ton gabah kering giling sebagai cadangan pangan di masa pandemi Covid-19. Alokasi gabah kering itu akan dimanfaatkan sepanjang tahun 2020.

Pandemi Covid-19 membuat alokasi gabah kering giling melonjak. Pemkot Salatiga semula hanya menyiapkan 15 ton gabah kering giling sebagai cadangan pangan sepanjang tahun. Jumlah itu kemudian ditambah 49 ton setelah adanya pergeseran anggaran.

Yuk Intip Gereja Blenduk yang Ikut Jadi Saksi Perkembangan Semarang

Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Salatiga, Sri Satuti, mengatakan pengadaan pangan didasarkan atas Peraturan Wali Kota (Perwali) No. 52/2018 tentang Pengadaan, Pengelolaan dan Penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah Kota Salatiga. “Meskipun area persawahan di Salatiga sempit, lumbung pangan menjadi program krusial di kala pandemi Covid-19,” ungkap Sri, Kamis (14/5/2020).

Program cadangan pangan di Kota Salatiga berjalan sejak 2018 silam atau sejak dibentuknya Dinas Pangan. Secara berturut-turut program ini telah menyalurkan 7,5 ton gabah kering giling pada 2018 dan 10 ton pada 2019.

Dititipkan ke Gapoktan

Gabah itu diserahkan pada ratusan keluarga miskin tiap tahunnya setelah diolah menjadi beras. Stok gabah kering giling dititipkan pada lumbung pangan milik Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Prima Agung.

Meninggal Bermukena di Kamar, Gadis Jepara Diduga Dibunuh

Lumbung ini terletak di Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Kompleks seluas 2100 m2 itu dilengkapi dua bangunan gudang yang dilengkapi dengan satu mesin pengering vertikal, dan mesin pemanen padi.

Sri menambahkan tujuan pengadaan, pengelolaan, dan penyaluran cadangan pangan adalah untuk meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat yang terkena rawan pangan dan kemiskinan. “Beras ini akan dikeluarkan tergantung kebutuhan,” kata Sri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.