Akhirnya, Kapal Viking Sun Boleh Berlabuh di Semarang

Kapal pesiar Viking Sun yang memuat 738 wisatawan luar negeri, akhirnya diizinkan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang.

Akhirnya, Kapal Viking Sun Boleh Berlabuh di Semarang Kapal Viking Sun saat berada di perairan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (5/3/2020). (Semarangpos.com-Bea Cukai)

Semarangpos.com, SEMARANG — Kapal Viking Sun akhirnya diizinkan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Semula, kapal pesiar yang berisi ratusan turis mancanegara itu dilarang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas, Kamis (5/3/2020).

Larangan itu dikeluarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyusul adanya kemungkinan penumpang yang terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Kendati demikian, kapal berbendera Norwegia itu akhirnya diizinkan bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas.

Covid-19 Merebak, Pedagang Empon-Empon di Semarang Ketiban Rezeki

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Emas, Djunaidi, mengatakan meski mengizinkan Kapal Viking Sun bersandar, penumpang maupun kru kapal tersebut tetap dilarang turun.

Kapal diizinkan bersandar hanya untuk menaikan barang-barang logistik, seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari.

“Ini kan demi kemanusiaan. Kalau di dalam [kapal] enggak ada makanan, penumpangnya bagaimana?” tutur Djunaidi kepada wartawan di Semarang, Kamis.

Sebelumnya, Pemkot Semarang melalui surat keputusan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bernomor B/1201/443/2020 telah menyatakan pelarangan bagi kapal itu berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas.

Alhasil, kapal pun terkatung-katung. Padahal, kapal tersebut sudah berada di perairan Tanjung Emas, sejauh 2 mil dari pelabuhan, sejak Kamis pagi.

Bruno Silva Susul PSIS ke Surabaya

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menyebut alasan menolak Kapal Viking Sun tak lain demi kenyamanan warganya.

“Riwayat perjalanan kapal ini pernah ke Australia dan Australia merupakan negara yang terjangkit virus corona. Jadi, demi kenyamanan warga Kota Semarang, kami tidak izinkan kapal berlabuh,” terang wali kota yang disapa Hendi itu.

Kendati demikian, Hendi membenarkan jika akhirnya melunak dan mengizinkan kapal tersebut berlabuh. Namun, kapal berlabuh hanya untuk menaikan logistik. Sementara penumpang sejumlah 738 orang dan 485 kru tidak diizinkan turun.

“Mereka tadi menawar agar bisa berlabuh untuk memasukan logistik. Setelah saya komunikasi dengan Forkominda, akhirnya kita izinkan. Tapi, penumpang tetap tidak diizinkan turun, sesuai surat keputusan yang saya buat!,” tegas Hendi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.