Dinkes Jateng Imbau Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tak Dirawat di Rumah Sakit Lini 1

Ruang perawatan bagi pasien Covid-19 baik isolasi maupun ICU di Jateng saat ini ketersediaannya masih terbilang aman atau di bawah 70%.

Dinkes Jateng Imbau Pasien Covid-19 Gejala Ringan Tak Dirawat di Rumah Sakit Lini 1 Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo. (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Kesehatan Jawa Tengah atau Dinkes Jateng menyebut ketersediaan ruang perawatan isolasi maupun ICU bagi pasien Covid-19 pada rumah sakit di provinsi tersebut saat ini masih terbilang aman.

Tingkat keterisian ruang isolasi maupun ICU untuk pasien Covid-19 rata-rata berada di bawah 70%. Kendati demikian, tingkat keterisian di tiap rumah sakit pada masing-masing kabupaten/kota tidak sama.

Ada beberapa rumah sakit lini 1 terutama yang di daerah perkotaan seperti RSUP dr. Kariadi Semarang, RSUD Wongsonegoro Semarang, RSUD dr Moewardi Solo, hingga RSUD Prof. Margono Banyumas, tingkat huniannya cukup tinggi. Sedangkan lini 2 dan 3 justru masih longgar atau belum banyak terisi.

Baca juga: Innalillahi, Polrestabes Semarang Kehilangan Serse Legendaris Aiptu Janadi

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinkes Jateng, Yulianto Prabowo, menilai wajar. Selama ini, banyak pasien Covid-19 yang memilih rumah sakit lini 1 sebagai tempat perawatan karena dianggap memiliki fasilitas dan pelayanan yang baik dibanding rumah sakit lini 2 dan 3.

“Memang ada kecenderungan orang yang sakit Covid-19 itu memilih dirawat di rumah sakit besar yang ada di perkotaan seperti Solo, Semarang, dan Banyumas. Ini yang membuat tingkat hunian di rumah sakit besar lebih tinggi, dibanding yang ada di kabupaten atau lini 2 dan 3,” ujar Yulianto saat menggelar jumpa pers secara virtual, Rabu (27/1/2021).

Yulianto mengaku sebenarnya pasien Covid-19 yang bergejala ringan hingga berat cukup dirawat di rumah sakit lini 2 dan 3. Rumah sakit lini 2 adalah rumah sakit rujukan di daerah yang bertipe C, sedang lini 3 rumah sakit swasta kecil.

Sedangkan, untuk lini 1 atau rumah sakit tipe A dan B bisa digunakan untuk pasien Covid-19 yang kondisinya parah atau mengalami kritis.

Persentase

“Kalau pasien Covid-19 yang gejalanya ringan atau berat bisa kok dirawat di rumah sakit lini 2 atau 3. Mereka juga mampu melakukan penanganan. RS lini 1 cukup untuk yang kondisinya sudah kritis atau membutuhkan ICU. Kalau seperti itu, pasti ketersediaan ruangan akan merata. Tapi ini kan enggak. Ada yang gejala ringan minta dirawat di RS lini 1. Khawatirnya nanti lini 1 malah dipenuhi pasien gejala ringan. Sedang yang berat atau kritis tidak tertangani,” terang Yulianto.

Baca juga: Jawa Diusulkan Lockdown, Gubernur Ganjar Angkat Bicara

Yulianto menambahkan saat ini tingkat ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19, baik isolasi maupun ICU pada rumah sakit di Jateng terbilang aman. Tingkat keterisian ruang isolasi hingga kini mencapai 62% dari total kapasitas 8.926 tempat tidur. Sementara ruang ICU mencapai 57% dari total kapasitas 876 tempat tidur.

“Bisa dikatakan ketersediaan tempat tidur kita masih aman. Ruang isolasi di bawah 70%, sedang ICU di bawah 60%. Kalau di atas itu [persentase] tidak aman dan harus dilakukan penambahan,” tutur Yulianto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.