Hampir Empat Bulan, Pengemudi Travel di Solo Tak Punya Pendapatan
Pengemudi travel di Solo mengeluh karena tak memiliki pendapatan selama hampir empat bulan dampak pandemi virus corona.

Semarangpos.com, SOLO — Pengemudi travel di Solo mengeluh karena nyaris tak memiliki pendapatan selama hampir empat bulan sebagai dampak pandemi virus corona.
Dampak pandemi Covid-19 membuat ratusan pesanan travel yang sedianya dilayani, dibatalkan karena pembatasan sosial.
Perwakilan komunitas elf Kota Solo, Oky Orlando, menyebut sudah hampir empat bulan sejak Februari 2020, dia dan rekan-rekannya tidak memperoleh pendapatan sama sekali. Hal itu dikarenakan ratusan pesanan yang masuk dibatalkan untuk mencegah penularan virus corona.
Hasil Rapid Test Pekerja Migran di Semarang, Satu Orang Dinyatakan Reaktif Covid-19
“Sudah empat bulan armada kami tidak ada yang berjalan. Para pengemudi sudah tidak ada yang bekerja. Owner kami juga tidak memiliki pendapatan, termasuk para pekerjanya,” papar dia saat ditemui Semarangpos.com seusai menerima bantuan sembako dari Polda Jawa Tengah (Jateng) di Sriwedari, Solo, Selasa (19/5/2020).
Menurut Oky, saat ini pengemudi elf wisata dalam kondisi sulit. Para pengemudi asal luar Kota Solo sudah jauh-jauh hari kembali ke tempat asal mereka. Padahal, dalam kondisi normal, sepekan jelang Lebaran biasanya pesanan travel melonjak hingga seratus persen.
Lantaran itu, bantuan seperti yang diberikan polisi tersebut sangat dinanti. “Kami mengapresiasi bantuan semacam ini,” imbuh dia.
Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19, Pasar Tradisional di Solo Disasar Rapid Test
Polda Jawa Tengah menyerahkan ratusan paket sembako kepada pengemudi travel di Solo yang tergabung dalam paguyuban travel dan pariwisata Soloraya di kompleks Stadion Sriwedari, Selasa. Hal itu menyusul minimnya pendapatan para pekerja pariwisata itu di tengah pandemi virus corona.
Bakti Sosial
Perwakilan Polda Jateng, AKBP Iskandar Sitorus, saat dijumpai wartawan mengatakan bakti sosial dari Polda Jateng masih terus berjalan selama pandemi virus corona. Bakti sosial dikhususkan untuk membantu warga yang terdampak pandemi secara ekonomi.
Anggota paguyuban pariwisata dan pekerja travel, termasuk pengemudi travel Solo, beberapa waktu terakhir kehilangan pendapatan mereka karena tidak ada pesanan perjalanan pariwisata.
Banyak Warga Klaten Tolak BST, Alasanya Ada yang Lebih Membutuhkan
“Kami berempati kepada saudara-saudara kami yang bergerak di bidang pariwisata. Ada ratusan paket berupa beras, minyak goreng, dan mi instan. Rencana setelah ini kami bergeser ke kota lain seperti di Semarang dan Banyumas,” papar Iskandar mewakili Kapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol. Ahmad Lutfi.
Iskandar menambahkan pemilihan pengemudi travel Solo sebagai sasaran penyerahan bantuan telah mempertimbangkan beberapa faktor, salah satunya kondisi mereka yang serbasulit. Pertimbangan lainnya, komunitas tersebut saat ini jarang memperoleh bantuan dari pihak lain.
Baca Juga
- Demi Kenyamanan Tamu, Adhiwangsa Hotel & Convention Solo Buka Fasilitas Cuci Mobil
- Kota Solo Baru Dapat Separuh Jatah Vaksin untuk Nakes, Kok Bisa?
- Coba Enaknya Sate Buntel Kegemaran Presiden Joko Widodo di Solo
- Youtuber Tanboy Kun Sarapan Pedas di Solo, Ini Menunya…
- Tersayat Benang Layang-Layang Saat Bermotor, Pemuda di Solo Meninggal Dunia
- Ibu Hamil, Anak-Anak, dan Warga Lansia di Solo Dilarang Pergi ke Tempat Umum
- Dua Nakes Puskesmas di Solo Positif Covid-19, Sumber Penularan Belum Jelas
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.