Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19, Pasar Tradisional di Solo Disasar Rapid Test

Pusat eknomi seperti pasar tradisional di Solo akhir-akhir ini dipadati warga sehingga risiko tinggi terjadi penyebaran virus corona.  

Risiko Tinggi Penyebaran Covid-19, Pasar Tradisional di Solo Disasar Rapid Test Ilustrasi rapid test. (freepik)

Semarangpos.com, SOLO — Pasar tradisional dan pusat perbelanjaan menjadi ajang pelaksanaan rapid test yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Pusat eknomi itu akhir-akhir ini dipadati warga sehingga risiko tinggi terjadi penyebaran virus corona.

Selain itu, hasil tracing riwayat bepergian pasien terkonfirmasi positif ada yang diketahui sempat mengunjungi pasar.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan rapid test juga sudah dilakukan pekan lalu. Pedagang pasar yang diketahui ramai dikunjungi pembeli menjadi sasaran. Petugas juga mengambil sampel pedagang lain yang diambil secara acak.

Gaet Anak Muda, Dory Harsa Bikin Campursari Konsep Baru, Seperti Ini

Sejumlah pasar tradisional di Kota Solo yang disasar dalam rapid test itu di antaranya Pasar Harjodaksino, Pasar Legi, Pasar Gede, dan Pasar Kadipolo.

Ahyani mengatakan rapid test di pasar tradisional menyasar mereka yang berkontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Juga pedagang dengan risiko tinggi karena sering berinteraksi dengan banyak pembeli.

“Kami yakin aktivitas pedagang pasar ada yang melanggar protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19, terutama kios-kios yang padat,” ucapnya dalam jumpa pers di Ruang Natapraja, Kompleks Balai Kota Solo, Senin (18/5/2020).

Fort Willem I Bawa Wisatawan ke Ambarawa Masa Kolonial Belanda

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan pengambilan sampel rapid test pedagang di setiap pasar sekitar belasan hingga puluhan orang.

Beli Sendiri

Sejauh ini, hasil rapid test seluruh pedagang menunjukkan hasil nonreaktif. “Rapid test yang kami gunakan disuplai dari pemerintah pusat melalui provinsi. Sebagian beli sendiri,” jelas Ning, panggilan akrabnya.

Diungkapkan Ning saat ini DKK masih memesan lagi alat rapid test. Kalau pesanan alat tersebut sudah datang, petugas DKK akan mengambil sampel pedagang lagi dan tes ulang.

Begini Cara PSIS Semarang Rayakan Ultah ke-88 di Tengah Pandemi Covid-19…

D isisi lain, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengatakan pasar, pusat perbelanjaan, dan minimarket menjadi sasaran lantaran peningkatan aktivitas di pekan-pekan terakhir Ramadan.

Wali Kota mengaku tak ingin kecolongan seperti kejadian di Indogrosir Sleman, DIY. Pusat perbelanjaan itu menjadi klaster baru penularan virus corona setelah puluhan karyawannya diketahui positif tertular SARS CoV-2.

“Kalau nanti hasilnya jelek [reaktif atau terkonfirmasi positif], the new normal bisa batal,” ucap Rudy, sapaan akrab Wali Kota.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.