Jurnalrisa Susuri 3 Cerita Mistis Kebumen, Termasuk Calon Kampus UNS

Semarangpos.com, KEBUMEN — Tim Jurnalrisa melakukan penyelidikan ke Benteng Van der Wijck, RSUD Lama yang juga calon Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Cabang Kebumen, dan Gedung Nabatiyasa di Kebumen, Jawa Tengah.

Selain mempunyai cerita sejarah yang membuatnya sebagai objek wisata sejarah, ketiga lokasi itu juga memiliki kisah mistis yang luas beredar di masyarakat.

Kelompok Jurnalrisa merupakan kumpulan sejumlah orang bersaudara yang mempunyai bakat dalam bidang metafisika atau hal-hal yang tak kasatmata. Mereka adalah Risa Saraswati, Ranggana Purwana, Nicko Irham, Abimanyu Bhakti Pratama, Riana Rizki, Indy Ratna Pratiwi, dan Dimas Tri Aditiyo.

Coba Nikmatnya Es Panekuke Pak Yanto di Semarang…

Risa Saraswati merupakan salah seorang penyanyi dan penulis ternama di Indonesia. Dia dan saudara-saudaranya berkunjung ke tiga lokasi bersejarah di Kebumen yang dipercaya angker oleh masyarakat.

Perjalanan Jurnalrisa di Kebumen ini dihimpun Semarangpos.com, Minggu (30/8/2020), dari video unggahan channel Jurnalrisa di Youtube sejak Kamis (20/8/2020) sampai Kamis (27/8/2020).

Benteng Van der Wijck

Pada zaman dahulu, Benteng Van der Wijck adalah bekas sekolah militer Belanda. Menurut Risa, ada banyak korban di sana, mulai dari masa pendudukan Belanda sampai ketika dikuasai Jepang. Korbannya merupakan pribumi, orang Belanda, maupun orang Jepang. Dia penasaran mengenai sosok gaib perempuan yang bisa berada di asrama tentara tersebut.

Ketahui Ragam Motif Batik Gringsing dan Filosofinya…

Tim Jurnalrisa memaparkan kecurigaan mereka bahwa ada peristiwa pemaksaan terhadap para perempuan untuk menjadi budak bagi tentara Jepang. Ada perempuan yang meninggal karena sakit atau bahkan bunuh diri karena tidak tahan menjadi pelampiasan hasrat seksual tentara Jepang.

Sosok gaib berjenis kelamin perempuan masuk ke dalam tubuh Risa. Rambutnya berwarna pirang dengan panjang di bawah bahu. Punggungnya hancur dan mengucurkan darah. Tim Jurnalrisa menduga kalau sosok itu kesulitan berbicara karena mulutnya hancur atau terjadi sesuatu pada lidahnya. “Kayak apa ya, ngelihat kuntilanak tetapi Belanda gitu,” komentar Risa.

RSUD Lama Kebumen

Bangunan bekas RSUD Kebumen merupakan sebuah tempat kesehatan pada zaman dahulu. Pembangunannya juga bertujuan untuk menyebarkan agama yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda. Setelah 3 tahun terbengkalai, gedung itu akan menjadi calon Kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Cabang Kebumen.

Batik Lasem, Pengaruh Budaya Tiongkok di Rembang

Operasional RSUD Kebumen sudah pindah ke gedung baru, namun masih ada masyarakat yang belum mengetahuinya. Berkaitan dengan hal itu, terjadilah peristiwa yang pernah viral terkait bangunan lama RSUD Kebumen.

Waktu itu, seorang wanita akan melahirkan. Dia datang ke gedung tersebut karena mengira masih ada aktivitas di sana. Proses persalinan berjalan dengan lancar. Menurut Risa, hal tersebut bisa terjadi karena rasa percaya si pasien itu sendiri sebab orang yang dalam keadaan genting kadang bisa melihat sesuatu yang biasanya tidak terlihat.

Sang pasien baru sadar pada keesokan harinya. Ia merasa aneh karena bayi itu dibalut dengan gorden dan ditaruh di atas meja. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di rumah sakit tersebut. Konon, para suster gaib yang membantunya memiliki kebangsaan Eropa, khususunya Belanda.

Ada Genderuwo di Rumah yang Dipercaya Angker?

Angga, anggota Jurnalrisa, mengingat bahwa tempat itu memang dibuat dengan tujuan kebaikan. Sosok gaib yang masuk ke dalam tubuhnya mengatakan bahwa ia dapat membantu wanita tadi atas izin Sang Pencipta.

Gedung Nabatiyasa

Menurut sebuah kepercayaan di Indonesia, manusia kerap menanam tumbal agar suatu bangunan bisa menjadi kokoh. Tim Jurnalrisa mengetahui salah satu korbannya bernama Sati, yang arwahnya ditemukan di pabrik yang mereka datangi saat ke Kebumen itu.

Konon, perempuan muda tadi akan mendapatkan banyak uang jika bekerja sebagai babu di sana. Namun, tiba-tiba kepala belakangya dipukul ketika sedang bekerja. Setelah pingsan, dia dimasukkan dan dicor dengan semen. Sebagai ganti atas kehilangan nyawa si anak, pengelola pabrik membayarkan uang tersebut kepada keluarga yang bersangkutan.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya