Kemarau Tiba, Kawanan Monyet Turun Jalan di Todanan Blora

Fenomena munculnya kawanan monyet di tepian maupun tengah jalan terjadi di jalur jalan Kunduran-Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Kemarau Tiba, Kawanan Monyet Turun Jalan di Todanan Blora Kawanan monyet terlihat bermunculan di pinggir jalur jalan Kunduran-Todanan, Blora, Jateng. (Murianews-Perhutani KPH Blora)

Semarangpos.com, BLORA Fenomena munculnya kawanan monyet di tepian maupun tengah jalan terjadi di jalur jalan Kunduran-Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Fenomena di sekitar kawasan wisata Gua Terawang, Todanan, Blora, Jateng itu terjadi sejak beberapa pekan terakhir.

Munculnya kawanan monyet ini bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi warga yang melintas di kawasan tersebut. Sebagian di antara mereka bahkan menyempatkan waktu berhenti demi memberikan makanan bago kawanan monyet tersebut.

Dari keterangan warga, habitat asli kawanan monyet tersebut adalah kawasan hutan di sekitar Gua Terawang. Daerah itu di bawah kewenangan Perhutani KPH Blora.

Unik, Kampung di Bantul Ini Wajibkan Warga Tanam Pohon Anggur

Saat musim kemarau seperti saat ini, sebagian monyet memang sering turun hingga di pinggiran jalan raya untuk mencari makanan. Namun, kondisi saat ini, agak berbeda dari biasanya. Bahkan kawanan monyet yang turun dari hutan itu jumlahnya tampak lebih banyak.

Selain faktor kemarau yang mengakibatkan berkurangnya bahan makanan alami di dalam hutan, ada penyebab lain dari munculnya kawanan monyet tersebut. Pemicu lain adalah dampak penutupan tempat wisata Gua Terawang sejak ada pandemi Covid-19.

“Saat wisata masih dibuka, banyak pengunjung yang memberi makan kawanan monyet itu. Namun, selama lima bulan terakhir, kawasan wisata itu tutup dan kebetulan saat ini sedang musim kemarau. Kondisi ini barangkali menyebabkan monyet-monyet itu kekurangan makanan sehingga banyak yang keluar dari kawasan hutan. Monyet-monyet yang keluar di pinggiran jalan itu jinak, tidak nakal,” kata Joko Triyono, warga sekitar, Sabtu (8/8/2020).

Mengulik Filosofi Batik Grompol, Media Doa Orang Tua Untuk Anak

Sementara itu, Wakil Administratur Perhutani KPH Blora Agus Nawin Romdhoni mengatakan sejauh ini belum ada laporan terjadinya gangguan pada manusia terkait munculnya kawanan monyet tersebut. Meski demikian, pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan dengan memberikan papan peringatan pada warga untuk berhati-hati terhadap keberadaan monyet liar.

Koordinasi BKSDA Jateng

“Selain itu, kita juga sudah koordinasi dengan BKSDA Jateng maupun Cabang Dinas Kehutanan Jateng di Blora terkait munculnya kawanan monyet itu,” katanya.

Menurut Agus, kawanan monyet itu jumlahnya ada ratusan dan habitatnya memang ada di kawasan hutan. Selama ini, ada cukup banyak pepohonan yang jadi sumber makanan kawanan monyet sehari-hari. Namun, memasuki musim kemarau, memang bahan makanan sedikit berkurang.

Anak Akibat Aborsi Jadi Genderuwo Dibahas Simbah Algoritma Alam  

“Selain buah dan biji-bijian, monyet itu juga biasa makan pucuk-pucuk daun yang masih muda. Di samping itu, monyet-monyet itu sering dapat makanan dari pengunjung wisata. Namun, tempat wisatanya sementara masih tutup,” terangnya.

Agus menambahkan, saat ini, pihaknya sebenarnya sudah mendapatkan rekomendasi dari Pemkab Blora untuk membuka wisata Gua Terawang. Namun, pihaknya masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Perhutani Divre Jawa Tengah terkait pembukaan wisata.

“Saat ini, sudah kita siapkan sarana prasarana penerapan protokol kesehatan di lokasi wisata Gua Terawang. Dengan demikian, jika sewaktu-waktu sudah ada izin untuk dibuka maka semuanya sudah siap,” imbuhnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.