Kisah Dokter RSUP Kariadi Semarang Positif Covid-19, Harus Tes Swab 3 Kali untuk Dinyatakan Sembuh

Salah satu dokter RSUP Kariadi Semarang, Prof. dr. Zainal Muttaqin, menuturkan pengalamannya selama dirawat sebagai pasien Covid-19.

Kisah Dokter RSUP Kariadi Semarang Positif Covid-19, Harus Tes Swab 3 Kali untuk Dinyatakan Sembuh Prof. Zainal Muttaqin saat menuturkan pengalamannya selama menjadi pasien Covid-19 di channel Youtube Cendekia TV Jateng, Senin (27/4/2020). (Youtube Cendekia TV Jateng)

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak 26 tenaga kesehatan RSUP Kariadi Semarang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 akhirnya mengalami kesembuhan. Satu di antaranya, dokter bedah, Prof. dr. Zainal Muttaqin, pun berkesempatan menceritakan kisahnya saat menjalani masa karantina selama 14 hari di Hotel Kesambi Semarang.

Melalui channel Youtube Cendekia TV Jateng milik Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jawa Tengah (Jateng), Zainal pun menceritakan suka dukanya saat menjadi pasien Covid-19.

Bagaimana awal mula dirinya terpapar, menjalani isolasi, hingga dinyatakan sembuh, dibahas dalam acara diskusi online bertajuk Covid-10: Penuturan dari Terpapar, yang ditayangkan Senin (27/4/2020) malam.

Zainal mengaku sebelumnya tidak tahu jika dirinya telah terpapar Covid-19. Dokter spesialis bedah itu mengetahui dirinya terinfeksi Covid-19 setelah menjalani pemeriksaan swab yang digelar RSUP Kariadi Semarang, Selasa (14/4/2020).

“Kebetulan di Semarang, [RSUP] Kariadi itu program tes PCR swab untuk mendeteksi virus bagi semua [tenaga kesehatan] yang merasa sempat kontak atau terpapar dengan pasien yang positif. Dari situ, kami semua yang sempat berkontak dengan orang sakit minta dites dan ternyata positif,” ujar Zainal,

Zainal menduga dirinya terpapar dari seorang pasien yang ditangani sepekan sebelum dilakukan tes tersebut. Sebelum hasil tes yang menyatakan dirinya positif Covid-19, Zainal pun sempat curiga dan waswas.

Ia khawatir dirinya menjadi carrier atau orang yang menularkan ke orang lain. Oleh karenanya, ia pun sempat menghubungi seluruh pasien yang ditangani seusai menjalani tes swab.

Kontak pasien

“Setelah saya dites, hasilnya belum keluar, saya langsung hubungi semua pasien yang pernah saya tangani dalam sepekan terakhir. Saya tanyakan, apakah mereka memiliki gejala atau tidak. Kalau ada gejala segera ke dokter, kalau tidak ya isolasi mandiri selama 14 hari,” imbuhnya.

Dokter RSUP Kariadi Semarang itu mengatakan isolasi mandiri dengan melakukan social distancing dan physical distancing merupakan kunci memutus rantai persebaran Covid-19. Terlebih lagi, bagi masyarakat Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam melakukan tes PCR.

“Virus itu bisa diketahui kalau dilakukan tes. Tapi, problem di tempat kita melakukan tes itu terbatas, khususnya PCR. Hasil tesnya juga butuh waktu sekitar sepekan. Sebelum dites, kita kan sempat kontak dengan orang lain. Maka itu, perlunya self isolasi, kalau itu dipatuhi kita enggak perlu dites. Virus akan hilang dalam 14 hari,” ujarnya.

Zainal mengaku selama menjalani isolasi dirinya sempat dilakukan pemeriksaan swab sebanyak tiga kali. Tes swab pertama dirinya dinyatakan negatif, namun tes kedua hasilnya meragukan. Untungnya, di tes yang kali ketiga hasilnya negatif sehingga dirinya dinyatakan sembuh.

Total ada 34 tenaga kesehatan RSUP dr. Kariadi Semarang yang dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah sebanyak itu, baru 26 orang yang dinyatakan sembuh. Sementara sisanya masih menunggu hasil tes swab.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.