Pantaskah Kancil Si Pencuri Timun Dikurung Pak Tani?

Masyarakat Indonesia pasti tidak asing dengan dongeng Si Kancil yang diceritakan sebagai hewan yang mencuri dan memakan sesuatu yang bukan miliknya.

Pantaskah Kancil Si Pencuri Timun Dikurung Pak Tani? Tangkapan layar dari video unggahan channel Riri Cerita Anak Interaktif di Youtube, Minggu (13/1/2019). (Youtube-Riri Cerita Anak Interaktif)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Masyarakat Indonesia pasti sudah tidak asing dengan dongeng Si Kancil. Pada kisah ini, tokoh Si Kancil diceritakan sebagai hewan yang memakan sesuatu bukan miliknya.

Dia pun mendapatkan hukuman dari Pak Tani. Meskipun demikian, tetap ada pesan moral yang bisa didapatkan dari cerita tersebut.

Seperti yang ditelusuri Semarangpos.com, Rabu (22/7/2020), video terkait Si Kancil dan Pak Tani diunggah channel Youtube Riri Cerita Anak Inspiratif pada 13 Januari 2019 silam. Menurut pengelola channel itu, Kancil sedang asyik berjalan-jalan sehingga tak sadar sudah sampai di ladang milik manusia.

Salah Tiga Jadi Dasar Penamaan Kota Salatiga

Setelah mengetahui kalau ladang itu dipenuhi oleh mentimun, Si Kancil mengurungkan niat untuk langsung pergi. Ia ingin berkeliling terlebih dahulu. Buah itu tampak enak dan segar. Dia pun tak bisa menahan nafsu makannya.

“Aku hanya ingin memakan beberapa buah saja kok,” ucap Si Kancil. Kenyataannya, ia mencicipi satu buah timun dan beralih ke timun lainnya walaupun belum habis. Tanpa sadar, dia sudah memakan banyak mentimun.

Ladang Porak-Poranda

Sore harinya, Pak Tani alias si pemilik ladang datang ke sana. Dia marah seusai melihat keadaan ladang yang porak-poranda. “Siapa yang telah berbuat seperti ini!?” teriaknya seraya menghentakkan kaki berulang kali.

Karena Raksasa Lapar, Muncullah Timun Mas

Hari berikutnya, Kancil kembali datang ke ladang mentimun karena bermaksud untuk meminta maaf. “Pak Tani, sebenarnya saya yang kemarin telah menghabiskan semua timun di ladang. Untuk itu, saya ingin meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya,” ucapnya kepada sosok di tempat tersebut.

Sosok tadi hanya terdiam membisu. Kancil penasaran, ia pun menyentuh sosok itu dengan kaki depan. Ia menjerit kaget karena kakinya tidak bisa lepas dari sana. “Aduh, kenapa ini lengket sekali? Sepertinya aku telah dijebak!” serunya.

Ternyata sosok itu adalah orang-orangan sawah yang dilumuri oleh getah karet. Tak lama kemudian, Pak Tani datang untuk menangkap Kancil. “Dasar pencuri yang rakus!” bentaknya.

Mengulik Arti di Balik Warna-Warni Batik

Kancil meminta maaf. Selain itu, dia juga memohon kepada Pak Tani untuk melepaskannya. Namun, Pak Tani justru membawa Kancil ke rumah dan mengurungnya. Ia tidak ingin ladangnya hancur lagi.

“Kau akan kukurung di sini sampai panen timunku selesai,” katanya.

Kancil dipenjara dalam kurungan. Seekor anjing berada di dekatnya. Anjing yang sedang tidur itu bertugas untuk mengawasinya.

Puisi Aji Saka Jadi Asal-Usul Aksara Jawa

Si pencuri timun merasa kesal karena tidak bisa membedakan antara Pak Tani dan orang-orangan sawah. Ia memutar otak untuk bisa keluar dari tempat itu.

Tipu Anjing

“Sebenarnya, Pak Tani hendak mengadakan pesta. Di sana ada banyak sekali daging panggang. Apakah kamu mau?” ujar Kancil kepada anjing yang sudah bangun.

“Sayangnya, Pak Tani tidak mengajakmu. Jika kamu mau, kamu boleh menggantikan tempatku. Aku tidak suka daging,” tambahnya.

Sidoluhur, Batik Pembawa Kemuliaan…

Anjing tepedaya. Dia membuka kandang. Setelah Si Kancil keluar, ia sendiri justru masuk ke tempat itu.

Si Kancil segera mengunci pintu kandang. “Maafkan aku, Kawan. Aku telah berbohong kepadamu. Sampaikan juga maafku kepada Pak Tani, ya?” akunya.

Setelah itu, ia pergi dari rumah tersebut. Pengelola channel Riri Cerita Anak Interaktif berpesan bahwa sebaiknya orang-orang tidak mengambil barang milik orang lain tanpa meminta izin terlebih dahulu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.