Sidoluhur, Batik Pembawa Kemuliaan…

Batik tradisional selalu identik dengan mitos di balik pembuatannya, termasuk batik sidoluhur yang dipercaya membawa kemuliaan bagi pemakainya.

Sidoluhur, Batik Pembawa Kemuliaan… Batik motif sidoluhur yang diambil Semarangpos.com dari laman phinemo, Rabu (15/7/2020). (phinemo.com)

Semarangpos.com, SOLO Batik tradisional selalu identik dengan mitos di balik pembuatannya. Sebagian orang percaya dengan memakai jenis batik tertentu dapat mendatangkan kebaikan. Salah satunya adalah batik sidoluhur yang dipercaya membawa kemuliaan bagi pemakainya.

Batik sidoluhur merupakan batik tradisional yang sudah ada bahkan sebelum Kesultanan Mataram berdiri. Batik sidoluhur diciptakan oleh Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati pendiri Kesultanan Mataram.

Ki Ageng Henis sendiri dipercaya merupakan seseorang yang memiliki kesaktian. Konon, Ki Ageng Henis menciptakan batik sidoluhur untuk keturunannya.

Semarangker Ketemu Ini di Atap Gedung Berhantu

Dirinya mencurahkan doa dan harapannya dengan membatik. Saat mencanting, Ki Ageng Henis selalu megeng alias menahan nafas. Hal ini dilakukan agar dirinya dapat berkonsentrasi penuh dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya.

Ki Ageng Henis berharap kelak keturunannya yang memakai batik ini dapat memiliki hati dan pikiran yang luhur dan mulia. Sehingga nantinya, anak cucunya dapat menjadi orang yang berguna bagi masyarakat.

Batik sidoluhur merupakan batik keraton yang berkembang di Yogyakarta maupun Surakarta. Batik ini memiliki makna keluhuran. Orang Jawa dalam menjalani kehidupannya selalu mencari keluhuran baik materi maupun non materi.

Di Dieng, Om Hao Bahas Cara Pembuatan Candi…

Keluhuran materi biasanya ditunjukkan melalui kecukupan segala aspek ragawi. Keluhuran materi bisa didapatkan melalui usaha dan kerja keras sesuai dengan jabatan, pangkat, derajat, maupun profesinya. Sedangkan keluhuran non materi biasa ditunjukkan melalui budi, tutur, dan tindakan yang mulia.

Orang Jawa berharap bahwa hidupnya akan diliputi dengan pencapaian hidup yang penuh dengan nilai keluhuran. Motif ini dipercaya masyarakat dapat mencapai kedudukan yang tinggi, dan pemakai dapat menjadi panutan bagi orang lain.

Penggunaan

Batik sidoluhur kerap dipakai oleh mempelai wanita saat malam pernikahan. Budaya Jawa mengatakan saat memakai batik ini, kelak kehidupan rumah tangga kedua mempelai akan mendapat kelancaran dan kemuliaan.

Ini Dia Tiga Tempat Angker di Kebumen

Adapun batik sidoluhur dengan latar warna putih biasa digunakan untuk upacara mitoni alias upacara perayaan tujuh bulan kehamilan. Batik ini diharap mampu membawa kebahagiaan bagi pemakainya.

Ada juga yang memakai batik ini saat mitoni dengan tujuan supaya anak yang dilahirkan kelak memiliki sifat budi pekerti luhur dan sopan santun. Batik sidoluhur juga sering dipakai untuk menggendong bayi.

Filosofi kegembiraan yang ada di dalam batik ini diharapkan mampu dirasakan oleh sang bayi. Dipercaya, bayi akan merasa tenang dan senang saat digendong dengan menggunakan batik ini.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.