PSBB Dianggap Efektif Tekan Covid-19, Tegal Bakal Ajukan Perpanjangan
Kota Tegal berencana mengajukan perpanjangan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena dianggap efektif menekan Covid-19.
Semarangpos.com, TEGAL – Kota Tegal berencana untuk mengajukan perpanjangan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan (Kemkes). Alasannya, tak lain karena penerapan PSBB dianggap efektif menekan persebaran Covid-19 di Kota Tegal.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, menilai penerapan PSBB dirasa efektif dalam membatasi akses dan ruang gerak warga. Hal itu pun dirasa cukup ampuh sebagai metode mengendalikan persebaran virus corona melalui interaksi antarorang.
“Ini efektif sekali karena bagaimana pun ruang publik di Kota Tegal ada beberapa yang dimatikan, dan jalan satu pintu nyatanya efektif untuk pembatasan ruang gerak masyarakat. Kalau tidak dibatasi, saya yakin Kota Tegal sebagai central city susah untuk mengendalikan masyarakat,” ujar Dedy dikutip laman Internet resmi Pemprov Jateng, Selasa (5/4/2020).
Didi Kempot Meninggal, Gubernur Ganjar Kenang Konser di Simpang Lima & Nonton Wayang Bareng Jokowi
Oleh karena alasan itu, Pemkot Tegal pun berencana memperpanjang masa PSBB. Mereka akan mengajukan masa perpanjangan PSBB kepada pemerintah pusat.
“Kita nanti perpanjang PSBB hingga 22 Mei pukul 00.00 WIB,” kata Dedy.
Sebelumnya pengajuan PSBB di Kota Tegal telah disetujui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 17 April lalu. Tegal pun menerapkan PSBB mulai 23 April 2020 dan rencana berakhir Rabu (6/5/2020).
Gubernur Jateng Sebut PSBB Itu Sakit
Sementara itu, hingga saat ini total ada tujuh kasus positif Covid-19 di Kota Tegal. Dari tujuh pasien yang dinyatakan positif itu, tiga orang meninggal dunia, dua orang dinyatakan sembuh, dan dua orang masih dalam perawatan. Dua orang yang masih dalam perawatan itu merupakan laki-laki berusia 56 tahun, dan perempuan berusia 73 tahun.
Sementara itu jumlah orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 225 orang. Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 72 orang.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- 3 Siswa di Madiun Tidak Diperkenankan Ikut PTM
- PDGI Catat Ada 40 Dokter Gigi di Semarang Terpapar Covid-19 Selama Pandemi
- Innalillahi! 99 Anak Salatiga Kehilangan Orang Tua Gegara Covid-19
- Bukan Hanya Covid-19, TBC Juga Ancam Kesehatan Warga Semarang
- Hasil Tes Positif Covid-19, Banyak Calon Penumpang Tetap Nekat ke Bandara Ahmad Yani
- Terapkan PPKM Level 3, Kendal Izinkan Pembelajaran Tatap Muka
- Satgas Covid-19 Nasional Datangi Salatiga, Ada Apa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.