Geng Perampok Original Pembunuh Pemuda Ngaliyan Ditangkapi
Jajaran Resmob Polrestabes Semarang mengungkap pembunuh pemuda Ngaliyan, Muhammad Andik Kurniawan, yang tersungkur setelah dibacok.

Semarangpos.com, SEMARANG – Misteri kematian seorang pemuda bernama Muhammad Andik Kurniawan, 25, yang terkapar di Jl. Bringin Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Kamis (27/6/2020), terungkap. Geng perampok Original pembunuh pemuda di Ngaliyan itu pun dicokok polisi.
Jajaran Resmob Polrestabes Semarang mendapatkan titik terang atas misteri itu setelah memeriksa closed circuit television (CCTV) sebuah minimarket tak jauh dari lokasi kejadian. Keempat pembunuh pemuda di Ngaliyan yang tergabung dalam Geng Perampok Original itu pun ditangkap.
Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang Iptu Reza Arif Hadapi mengatakan berdasarkan rekaman CCTV tersebut terdapat enam pelaku yang melakukan aksi pengeroyokan almarhum Andik.
Mengenal Lebih Dalam Sejarah Batik Banyumasan
Berdasarkan informasi yang dihimpun Semarangpos. com, kejadian nahas itu bermula ketika korban mengajak rekannya, Aditya, untuk bertemu Beni. Setelah bertemu dengan Beni, entah karena perihal apa, korban terlibat percekcokan hingga berujung pengeroyokan dan pembacokan.
Dalam kondisi bersimbah darah, korban menyelamatkan diri dengan berlari ke arah minimarket di Jl. Beringin Raya. Ia berlari menghindar kurang lebih 50 m dari tempat pertama terjadinya pengeroyokan.
Menurut beberepa saksi mata yang berada di tempat kejadian, korban dikejar oleh sekelompok pemuda yang mengatasnamakan diri sebagai, Geng Perampok Original.
Hutan Jateng Bukan Hanya Simpan Harimau Jawa
Berdasarkan bukti CCTV yang didapat dari olah tempat kejadian perkara (TKP), keempat pelaku yang tergabung dalam Geng Perampok Original itu akhirnya diamankan Resmob Polrestabes Semarang. Penangkapan dilakukan Senin (17/8/2020) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Empat dari Enam
Keberhasilan penangkapan para pelaku ini dipublikasikan melalui Instagram @resmob_polrestabessmg, Selasa (25/8/2020).
Dalam unggahan tersebut, Resmob Polrestabes Semarang mengatakan telah berhasil menangkan empat orang dari enam orang tersangka yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap almarhum Andik.
Batik Kembang Kantil Lambang Cinta yang Abadi
“Dugaan sementara, ada enam orang [pelaku]. Tersangka pengelola tato dan temannya. Yang jelas korban dan tersangka saling kenal,” bebernya Kanit Resmob Polrestabes Semarang Iptu Reza Arif Hadafi, Jumat (21/8/2020).
Keempat pelaku tersebut adalah Beni Ricky Dwiantoro alias Tomat, Khoirul Anan alias Anan, Ginda Fero Setyawan alias Gundul, dan Agung Nugroho alias Pendek. Dalam proses pengejaran, keempat tersangka diamankan di beberapa tempat berbeda.
Tersangka Beni dan Agung diringkus di Kabupaten Rembang. Sedangkan, Anan ditangkap di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Gundul diamankan di Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Hati-Hati! Pajang Foto di Medsos Bisa Kena Pelet
Berdasarkan informasi dari Resmob Polrestabes Semarang dalam unggahan Instagramnya, proses pengejaran tersangka Beni Ricky Dwiantoro alias Tomat tergolong cukup alot.
Tersangka Beni dikabarkan melakukan perlawanan dan tidak kooperatif dengan aparat kepolisian. Alhasil polisi terpaksa melakukan tindakan tegas terukur yang mengakibatkan luka tembak pada bagian kaki tersangka Beni.
Semua tersangka dijatuhi hukuman Pasal 170 ayat (1) dan (2) ke-3 KUHP Pidana, dengan ancaman hukuman pidana minimal lima tahun penjara dan paling lama 12 tahun penjara.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Penyelundupan Sabu-Sabu Digagalkan Petugas Lapas Semarang
- Polrestabes Semarang Hentikan Layanan SIM Keliling, Kenapa?
- Sadis, Sejoli di Semarang Bunuh Bayi Di Dalam Toilet
- Duh, Penganiayaan yang Sebabkan Kematian Taruna PIP Semarang Disebut Sudah Jadi Tradisi
- Aniaya Junior Hingga Meninggal, Taruna PIP Semarang asal Solo Jadi Tersangka
- Taruna PIP Semarang Meninggal Dianiaya Senior, Polisi Tunggu Hasil Autopsi
- Diduga Dianiaya Senior, Taruna PIP Semarang Meninggal Dunia
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.