Harga Gula Pasir di Salatiga Melonjak Jadi Rp17.000/Kg

Harga gula pasir di Kota Salatiga melonjak hingga Rp17.000/kg. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sebulan terakhir di pasar tradisional setempat.

Harga Gula Pasir di Salatiga Melonjak Jadi Rp17.000/Kg Pedagang berjualan gula pasir di Pasar Raya Salatiga, Jawa Tengah. (Semarangpos.com-Nadia Lutfiana Mawarni)

Semarangpos.com, SALATIGA — Harga gula pasir di Kota Salatiga, Jawa Tengah melonjak tajam. Setiap kilogram gula dari tebu itu  kini dijual Rp17.000. Angka ini menjadi yang tertinggi dalam sebulan terakhir.

Pantauan Semarangpos.com di Pasar Raya Salatiga, Rabu (11/3/2020) pagi, gula pasir dijual Rp16.500/kg-Rp17.000/kg. Seorang pedagang, Marfuah, menyebutkan dalam sepekan ini harganya mencapai Rp17.000/kg. Harga ini, menurutnya, melonjak dari sebelumnya pada kisaran Rp14.000/kg.

Marfuah menjelaskan pedagang tidak mengetahui penyebab naiknya harga gula pasir. Mereka hanya menyesuaikan harga dari tengkulak. “Kami hanya mengikuti harga dari tengkulak, jika tengkulak naik kami ikut naik,” ujar Marfuah.

Punya Bridge Fountain, Semarang Tak Kalah Menarik dari Korea Selatan

Dia menambahkan sampai saat ini, stok gula pasir di pasar tradisional Salatiga itu masih aman. Tidak ada kelangkaan gula meskipun ada kenaikan harga.

Dalam sehari rata-rata dirinya menyediakan stok satu kuintal gula pasir. Gula pasir itu dia kemas lebih kecil dengan plastik berukuran 250 gram. Gula pasir itu kemudian dijual dengan harga sekitar Rp4.500.

Marfuah mengatakan di toko sembakonya, gula bukan menjadi komoditas utama. Jumlah gula yang dijual bahkan jauh di bawah beras yang mencapai lebih dari satu ton per hari.

Terpaksa Membeli

Meskipun harganya meroket, dia mengatakan sejauh ini belum ada penurunan daya beli masyarakat. Dalam sehari setidaknya puluhan kilogram gula berhasil terjual.

Ditanya soal laba, dia tidak menjelaskan secara detail. “Laba masih sama dengan sebelum harga gula naik,” ujar dia.

Sunrise Hill Gedong Songo, Destinasi dengan 7 Gunung Yang Epik

Pedagang sembako lain, Rina, mengatakan dalam sebulan ini harga gula pasir memang fluktuatif. “Paling mahal mencapai Rp17.000 , tapi sekarang sekitar Rp16.500,” ujar dia.

Rina menambahkan meski harga naik, daya beli masyarakat masih stabil. Hal tersebut kemungkinan dipengaruhi kebutuhan masyarakat. “Gula menjadi kebutuhan pokok yang dikonsumsi setiap hari, sama seperti beras,” kata dia.

Sejak harga naik Rina tak memungkiri banyak mendapat keluhan dari masyarakat. Namun dia hanya menyebutkan harga sudah naik sejak dari tengkulak. Sejauh ini Rina mengambil kebutuhan gula dari wilayah sekitar Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.