Kenali Batik Semen, Batik Keraton Yang Boleh Dipakai Rakyat Jelata

Indonesia memiliki keanekaragaman kerajinan batik, salah satunya adalah batik semen yang berasal dari wilayah keraton atau lingkungan istana.

Kenali Batik Semen, Batik Keraton Yang Boleh Dipakai Rakyat Jelata Batik Semen Ageng Sawat Gurdha diambil dari laman Kraton Jogja, Sabtu (11/7/2020). (kratonjogja.id)

Semarangpos.com, SOLO – Indonesia memiliki kebudayaan yang amat beragam. Salah satu hasil budaya kebanggaan Indonesia adalah batik. Batik memiliki nilai dan makna di balik pembuatannya. Salah satunya adalah batik semen yang berasal dari wilayah keraton.

Batik keraton merupakan batik yang berkembang dan dipakai di wilayah keraton. Pada umumnya batik keraton hanya boleh dipakai oleh raja dan kerabatnya. Namun, terdapat satu motif batik keraton yang boleh dipakai oleh orang biasa, atau bukan dari kalangan bangsawan.

Batik itu adalah batik semen. Tetapi, rakyat biasa tetap tidak boleh sembarangan memakai batik semen ini. Lalu apa syaratnya?

Parang Rusak Barong, Batiknya Para Raja

Batik semen berasal dari kata semi yang artinya tumbuh. Batik semen memiliki arti kesuburan, kemakmuran dan alam semesta. Batik ini diharapkan mampu membawa pemakainya kepada kehidupan yang senantiasa berkembang dan makmur.

Motif penyusun batik semen terdiri dari meru alias gunung, garuda, sayap, candi, dan naga.  Bagi para pemimpin, batik ini diharapkan dapat menjadikan pemimpin  yang mampu melindungi bawahannya.

Ornamen

Namun, terdapat versi lain dari motif penyusun batik semen. Dikatakan bahwa motif penyusun batik ini terdiri dari tiga bagian. Yaitu ornamen darat, udara dan air. Darat disimbolkan dengan gunung, binatang dan tumbuhan. Udara disimbolkan dengan adanya burung, garuda atau mega mendung. Sedangkan untuk air disimbolkan dengan ular, ikan, dan katak.

Om Hao Pakai Cincin Buat Kendalikan Makhluk Astral

Ornamen penyusun tersebut dikaitkan dengan paham triloka atau tribawana. Paham tersebut merupakan paham tentang adanya tiga dunia yaitu dunia atas, tengah, dan bawah. Dunia atas melambangkan tempat para suci dan para dewa. Dunia tengah melambangkan tempat manusia hidup. Sedangkan dunia bawah merupakan tempat bagi orang yang jalan hidupnya tidak benar.

Pada dasarnya, batik semen merupakan batik keraton yang hanya boleh dipakai orang tertentu. Seperti batik Semen Gedhe Sawat Gurdha yang hanya boleh dipakai cucu sultan, istri pangeran, prajurit, bupati dan para gusti. Ada pula Semen Gedhe Sawat Lar yang hanya boleh dipakai para buyut raja.

Tetapi terdapat satu pengecualian dalam batik semen ini. Dalam aturannya, rakyat biasa boleh menggunakan batik semen. Namun, ada satu syarat dalam pemakaian batik semen bagi rakyat biasa. Syarat tersebut adalah batik semen yang dipakai oleh rakyat biasa tidak boleh terdapat gambar meru alias gunung, sawat alias garuda, dan lar alias sayap.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.