Kisah Jatuh Bangun Kota Semarang

Kota Semarang memiliki cerita rakyat yang memaparkan kisah jatuh bangun wilayah itu dalam membangun kota hingga menjadi seperti sekarang.

Kisah Jatuh Bangun Kota Semarang Kota Lama yang menjadi ikon Kota Semarang, Jawa Tengah. (Instagram—wisatasemarang)

Semarangpos.com, SEMARANG — Beberapa daerah di Indonesia tidak pernah jauh dari yang namanya cerita rakyat. Begitu juga dengan Kota Semarang yang memiliki kisah jatuh bangun dalam membangun kota hingga menjadi seperti sekarang.

Kawasan di Semarang yang saat ini bernama Bergota, dulunya pada abad kedelapan masehi dikenal dengan nama Pragota. Area tersebut adalah bagian dari kerajaan Mataram Kuno.

Pada zaman dulu, kawasan itu menjadi sebuah pelabuhan dengan pulau-pulau kecil di depannya. Namun, karena adanya pengendapan, lama-kelamaan daerah tersebut terbentuk daratan.

Aslinya Pati, Nasi Gandul Pak Memet Jadi Ikon Kuliner Semarang

Seperti yang terpantau Semarangpos.com dari berbagai sumber, Sabtu (9/5/2020), pada abad ke-15 munculah seorang pangeran dari Demak bernama Made Pandan. Ia memiliki misi untuk menyebarkan agama Islam di daerah Pragota.

Benar saja, misinya berhasil dan lama-kelamaan ia juga menghidupkan daerah tersebut. Tanahnya menjadi subur dan ditumbuhi rumput yang hijau dan lebat. Saking suburnya, tumbuh sebuah pohon asam arang, yang kemudian daerah tersebut dikenal dengan nama Semarang.

Pandan Arang I

Karena kegigihannya dalam menyebarkan agama Islam dan menghidupkan daerah tersebut, dia menjadi kepala daerah dan diberi gelar Kyai Ageng Pandan Arang I.

KWT Salatiga Ajak Tanam Sayur Mandiri Tekan Dampak Covid-19

Akhirnya, setelah dia berhasil maka diganti dengan sang putra yang bernama Sunan Bayat atau Kyai Ageng Pandan Arang II. Saat Semarang dipegang oleh Sunan Bayat, daerah tersebut menjadi lebih maju dan berkembang.

Sultan Hadiwijaya dan Sunan Kalijaga melihat itu menjadi menaruh simpati. Mereka berdua menganggap syarat Semarang untuk menjadi sebuah kabupaten sudah lengkap. Dan akhirnya Semarang menjadi sebuah kabupaten.

Pengangkatan Semarang saat menjadi kabupaten bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw dan pada tanggal 2 Mei ditetapkan menjadi hari jadi Kota Semarang.

Keren! UKM Batik di Tegal Tetap Berproduksi Walau Covid-19

Namun, pada tahun 1678 masehi, raja Kesultanan Mataram atau Amangkurat I utang kepada VOC—sebutan untuk Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda—dan berjanji akan memberikan wilayah Semarang sebagai ganti rugi.

Hindia Belanda

Sejak saat itulah Semarang resmi menjadi milik VOC di bawah kekuasaan Hindia Belanda. Sampai pada tahun 1942, para penjajah dari Jepang datang dan menyerang.

Karena Jepang menjajah Semarang, saat itu kota tersebut dipimpin oleh militer dari Jepang. Dan didampingi oleh dua orang wakil, yaitu dari Jepang dan bangsa Indonesia.

Gadis Indigo Lihat Peri Baik Hati di Pohon Lawang Sewu

Namun, penjajahan Jepang tidak berlangsung lama. Pada tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadi peristiwa pertempuran para pemuda Semarang melawan Jepang yang dikenang dengan nama Pertempuran Lima Hari.

Semarang melewati perjalanan yang panjang. Pada tahun 1946, pemerintahan Inggris datang dan menjajah kota tersebut.

Hingga akhirnya pada tanggal 1 April 1950, Mayor Suhardi, Komandan KMKB (Komando Militer Kota Besar) menyerahkan kepemimpinan Semarang kepada Mr. Koesoedibyono. Setelah itu pemerintahan Semarang kembali disusun dan diperbaiki.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.