Pekalongan Ingin Poskestren di Setiap Pesantren
Sosialisasi pos kesehatan pesantren alias poskestren digelar Pemerintah Kota Pekalongan digelar demi menangkal persebaran lebih luas Covid-19.
Semarangpos.com, PEKALONGAN – Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz meminta pondok pesantren di seluruh Kota Pekalongan memiliki pos kesehatan pondok pesantren atau poskestren. Pembentukan poskestren dinilai strategis dalam upaya peningkatan kesadaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kesadaran masyarakat terkait perilaku hidup sehat harus terus digencarkan selama masa pandemi Covid-19 yang mendera warga saat ini. Perilaku sehat yang benar dapat mengurangi risiko penyebarluasan virus. Karena itulah, sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat maka Pemkot Pekalongan meminta pesantren memiliki poskestren.
Pemkot Pekalongan telah menggelar Sosialisasi Pos Kesehatan Pondok Pesantren tersebut. Sosialisasi dilaksanakan sebagai upaya pemerintah mendorong pondok pesantren memiliki poskestren.
Batik Slobog Antarkan Doa bagi Jenazah
Wali Kota Pekalongan Saelany Mahfudz menjelaskan bahwa dengan adanya poskestren dapat meningkatkan kemandirian bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam menerapkan PHBS. Hal ini disampaikannya pada pembukaan sosialisasi yang digelar di Ruang Amarta Setda Kota Pekalongan.
“Kami mengharapkan setiap lembaga pondok pesantren (ponpes) yang ada di Kota Pekalongan dapat segera membentuk Pos Kesehatan Pesantren,” ungkapnya dalam Instagram @pemkotpekalongan, Senin (27/7/2020).
Maksimalkan Sosialisasi
Saelany juga berharap adanya pemaksimalan sosialisasi PHBS bagi pondok pesantren yang telah memiliki poskestren. “Bagi yang sudah ada dapat terus memaksimalkan keberadaannya dan gencar mensosialisasikan kepada warga pesantren dan warga sekitar untuk lebih disiplin menerapkan PHBS,” tambahnya.
Si Kancil Tak Selalu Tukang Tipu
Menurut Wali Kota Pekalongan ini, keberadaan poskestren diperlukan untuk memberikan manfaat secara maksimal bagi kesehatan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya. Kesehatan perlu dijaga utamanya saat masa pandemi Covid-19 yang masih belangsung.
“Dengan adanya gagasan pembentukan poskestren ini kami menyambut positif dan diharapkan para pengelola, pengurus, dan santri yang ditunjuk menjadi kader kesehatan nantinya mampu menjadi pelopor gerakan hidup sehat di lingkungan pesantren,” ujar Saelany. Ia meminta agar sosialisasi yang dilakukan bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga harus diimplementasikan dalam memenuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menambambahkan, pembentukan poskestren sangat dibutuhkan dalam masa pandemi. Hal ini sebagai salah satu upaya penyesuaian pada era adaptasi kebiasaan baru.
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya
Baca Juga
- Sempat Tertunda, Kantor Imigrasi Pekalongan Akhirnya Diresmikan
- Siap-Siap! SKB CPNS 2019 Kota Pekalongan Mulai Digelar September
- Terdampak Covid-19, 42 Warga Pekalongan Terima Kartu Jateng Sejahtera
- Pemkot Pekalongan Buka Pelatihan Kerja Guna Kurangi Pengangguran
- Ini Cara Pekalongan Lindungi Pekerja Bukan ASN
- Begini Cara Pekalongan Kurangi Angka Pengangguran
- Laboratorium Kultur Jaringan Jadi Terobosan Pertanian Kota Pekalongan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.