Tambah Satu Klaster Nakes, Persebaran Covid-19 di Sukoharjo Ada 7 Klaster

Persebaran pandemi Covid-19 di Sukoharjo, Jawa Tengah makin mengkhawatirkan setelah tambah satu klaster baru persebaran.

Tambah Satu Klaster Nakes, Persebaran Covid-19 di Sukoharjo Ada 7 Klaster Ilustrasi virus corona. (Freepik)

Semarangpos.com, SUKOHARJO — Persebaran pandemi Covid-19 di Sukoharjo, Jawa Tengah makin mengkhawatirkan setelah tambah satu klaster baru persebaran. Dengan tambah satu klaster, jumlah klaster pandemi Covid-19 di Kabupaten Makmur menjadi tujuh klaster.

Klaster baru itu adalah tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di fasilitas kesehatan di Kota Solo. Sebelumnya klaster ini juga sudah ada, namun berbeda fasilitas kesehatan. Sehingga di Sukoharjo ada klaster nakes Solo I dan klaster nakes Solo II.

Sedangkan lima klaster sisanya adalah klaster kantor pembiayaan di Grogol, klaster Bogor, klaster Gowa, klaster rumah sakit, dan klaster tenaga kesehatan di Sukoharjo.

Candhi Gedhong Sanga, Papan Wisata Kang Nyimpen Wewadi, Ana Wadi Apa?

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo melakukan tracing terhadap orang yang menjalin kontak dengan pasien positif. Mulai dari teman kerja, keluarga, hingga masyarakat lingkungan sekitar.

“Hasil contact tracing ditemukan satu nakes lain yang juga bertugas di Solo. Kemudian, gugus tugas melacak kontak erat lainnya namun tidak ditemukan pasien positif corona,” kata Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Bejo Raharjo, saat berbincang dengan wartawan, Senin (8/6/2020).

Klaster Gowa

Selama ini, klaster Ijtima Ulama Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan menjadi penyumbang terbanyak pasien positif corona sebanyak 32 orang. Sebagian besar pasien positif klaster Gowa merupakan pasien positif tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di rumah sehat Covid-19 di Kelurahan Mandan, Kecamatan Sukoharjo.

Toko Candi Elektronik Ludes Terbakar, 15 Mobil Pemadam Dikerahkan

Bejo menyebut masih ada potensi transmisi perseberan pandemi Covid-19 dari klaster Gowa. “Potensi transmisi penularan virus corona dari klaster Gowa masih ada. Ini menjadi kewaspadaan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat,” ujar dia.

Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Sukoharjo, Eko Adji Ariyanto, menyatakan Pemkab Sukoharjo telah menyalurkan bantuan sosial (bansos) program jaring pengaman sosial (JPS) selama April dan Mei 2020.

Jumlah keluarga penerima bansos JPS yang tersebar di 12 kecamatan pada April sebanyak 67.636 keluarga. “Sementara jumlah penerima bansos JPS pada Mei sebanyak 62.027 keluarga,” kata dia.

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.