Tipu Muslihan Jaka Tarub Bikin Dewi Nawangwulan Tinggalkan Anak

Cerita rakyat Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari akrab di telinga masyarakat Indonesia karena tipu muslihat Jaka Tarub kepada Dewi Nawangwulan.

Tipu Muslihan Jaka Tarub Bikin Dewi Nawangwulan Tinggalkan Anak Tangkapan layar dari video unggahan channel Jagad Mandala Pictures di Youtube, Kamis (21/5/2020). (Youtube-Jagad Mandala Pictures)

Semarangpos.com, KARANGANYAR — Cerita rakyat Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari pasti sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Tokoh tersebut dikenal dengan tipu muslihatnya terhadap Dewi Nawangwulan. Pemuda itu bahkan mengingkari janji yang dibuatnya.

Namun, kebenaran akan selalu terungkap. Jaka Tarub pun menjadi kehilangan segalanya.

Kisah ini ditelusuri Semarangpos.com, Rabu (29/7/2020), dari video unggahan channel Jagad Mandala Pictures di Youtube pada 21 Mei 2020 lampau. Pada animasi itu diceritakan bahwa Jaka Tarub berhasil menikah dengan Dewi Nawangwulan.

Inilah Beberapa Cerita Seram di Undip Semarang

Jaka Tarub bekerja di sawah dan ladang. Panen berupa jagung, ketela, sayuran, maupun padi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Dia makin bahagia sejak sang istri melahirkan seorang anak perempuan. Selanjutnya, bayi itu diberi nama Retna Nawangsih.

Desa Diserang Hama

Sayang sekali, bencana mendatangi Desa Tarub. Semua tanaman diserang oleh berbagai macam hama. Orang-orang mengalami gagal panen, termasuk Jaka Tarub. Pemuda tersebut sedih karena tidak ada tanamannya yang tersisa karena tak bisa diselamatkan dari hama.

Kisah Tanah Jawa Ungkap Konsekuensi Pelaku Teluh

Dewi Nawangwulan merasa kasihan. Oleh karena itu, dia berencana membantu sang suami dengan cara menggunakan sisa kesaktiannya sebagai bidadari.

Wanita tersebut berkata kepada Jaka Tarub bahwa simpanan padi di lumbung tidak akan pernah habis. Namun, dia menambahkan syarat, yakni asalkan si suami tidak membuka tutup dandang ketika ia sedang menanak nasi.

Sayang sekali, Jaka Tarub justru penasaran. Pada suatu hari, istrinya mencuci popok di sungai. Ia memanfaatkan kesempatan itu untuk melampiaskan rasa keingintahuannya.

Ada Soto Ayam Legendaris di Kedai Pak Denuh Kudus

Apa yang ada di dalam dandang tadi? Ternyata hanya ada sebutir beras.

Bagaimana bisa bahan makanan sesedikit itu mampu memenuhi kebutuhan mereka selama seharian penuh?

Sepulang dari sungai, Dewi Nawangwulan langsung membuka dandang. Dia kaget karena beras itu belum berubah wujud. Ia pun geram kepada Jaka Tarub. Kesaktiannya sebagi bidadari pun hilang seutuhnya berkat sang suami yang mengingkari janji.

Ada Hantu Mengintip dan Genderuwo Usil di UNS Solo

Dewi Nawangwulan menjadi manusia biasa. Dia harus memasak simpanan padi yang ada di lumbung untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Jaka Tarub sendiri perlu pergi ke hutan supaya bisa mendapatkan tambahan makanan.

Pakaian di Lumbung

Pada suatu hari, Dewi Nawangwulan melihat pakaian bidadarinya di lumbung padi. Akhirnya, dia tahu bahwa suaminya sendiri yang dahulu mencuri dan menyembunyikan pakaian itu.

Kemarahannya pun memuncak. Dia tidak akan pernah bisa memaafkan Jaka Tarub.

Pantaskah Kancil Si Pencuri Timun Dikurung Pak Tani?

Seusai memakai pakaian tadi, segala kesaktian si bidadari kembali. Maka, dia harus kembali ke kayangan.

Jaka Tarub menangis. Lelaki itu juga memohon. Namun, tidak ada hal yang bisa mengubah tekad sang istri.

Sebelum pergi, Dewi Nawangwulan berkata bahwa dia hanya akan turun ke bumi ketika anaknya menangis. Ia meminta tanda berupa jerami ketan hitam yang dibakar di bawah panggung rumah. Setelah itu, dia akan menyusui Retna Nawangsih.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.