Sarapan Pas Lentog Tanjung Khas Kudus

Lentog merupakan penganan khas Tanjung, Kudus, Jateng berisi potongan lontong yang disiram sayur gori atau nangka muda serta lodeh tahu dan tempe.

Sarapan Pas Lentog Tanjung Khas Kudus Unggahan Youtube Dyodoran yang berwisata kuliner di Kudus dan mencoba makanan khas Tanjung, yaitu lentog, Senin (9/3/2020). (Youtube-Dyodoran)

Semarangpos.com, KUDUS Lentog merupakan makanan khas Tanjung, Kudus, Jateng. Lentog ini berisikan potongan lontong yang disiram sayur gori atau nangka muda serta lodeh tahu dan tempe.

Lentog ini menjadi menu andalan warga Kudus untuk sarapan. Lentog mudah dijumpai di pinggir jalan saat waktu sarapan.

Youtuber Dyodoran juga pernah menikmati lentog ini saat wisata kuliner di Kudus. Di Tanjung, banyak sekali yang menjual lentog. Dyodoran memilih Lentog Pak Warsito di Jl. Tanjungkarang, Klentengan, Jetis Kapuan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jateng.

Mengulik Arti di Balik Warna-Warni Batik

“Lentog itu lontong khas Tanjung yang diberi kuah santan, tahu, dan tempe,” ucap Ani, salah seorang pelayan di Warung Lentog Pak Warsito, dalam unggahan Youtube Dyodoran Mengabulkan Permintaan Subscriber, Senin (9/3/2020).

Warung Lentog Pak Warsito buka mulai pukul 07.00 WIB sampai 13.30 WIB. Menurut pengakuan Ani, warung itu sudah beroperasi selama 30 tahun. “Ini buka sudah 30 tahun,” ungkap Ani.

Harga satu porsi lentog ini terbilang terjangkau. “Satu porsi harganya Rp5.000,” ucap Ani kepada Dyo.

Puisi Aji Saka Jadi Asal-Usul Aksara Jawa

Dyo langsung menyantap lentog tersebut. “Kuahnya hampir mirip opor, tapi ini warnanya putih pekat,” ucap Dyo setelah mencicip kuah lentog itu.

Gurih Nan Sedap

Lentog Tanjung Pak Warsito ini disajikan di piring yang sudah lebih dulu dialasi daun pisang. Hal ini membuat rasa gurih dari santan menjadi semakin sedap.

Hmmm, di atasnya diberi toping bawang merah goreng yang membuat rasanya semakin gurih,” ulas Dyo.

Sidoluhur, Batik Pembawa Kemuliaan…

Para pencinta trasa pedas, bisa menambahkan sambal atau cabai rebus. Sambal pelengkap rasa itu sudah disediakan di meja warung.

“Ini levelnya semlidut, lezatos, kotozkotoz. Asyiknya jika kita datang pagi-pagi itu ada gorengan bakwan yang masih hangat,” tuntas Dyo.

Di warung tersebut juga tersedia sate ati, dan sate telur puyuh. Karya kuliner itu bisa dijadikan pelengkap saat menyantap lentog.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Tinggalkan Komentar

Anda harus logged in untuk kirim komentar.